Sabtu, 17 Agustus 2013

Ini Alasan Wenger, Arsenal Belum Belanja Lagi

Arsenal hingga kini belum lagi mengeluarkan uang untuk belanja pemain. Untuk hal itu, Arsene Wenger beralasan bahwa dia belum menemukan pemain yang tepat.

Di bursa transfer musim panas ini, Arsenal baru mendatangkan satu pemain anyar. Dia adalah Yaya Sanogo yang diboyong secara cuma-cuma dari Auxerre.

Hingga akhirnya Premier League musim 2013/2014 bergulir, belum ada pemain baru lagi yang mendarat di Emirates Stadium. Wenger pun menurunkan muka-muka lama saat Arsenal mengawali liga dengan menjamu Aston Villa, Sabtu (17/8/2013) malam WIB.

Hasilnya, Arsenal dipaksa menyerah oleh tim tamu dengan skor 1-3. Desakan untuk belanja pun makin menguat.

Namun, Wenger punya alasan mengapa hingga saat ini belum ada pemain baru lagi yang didatangkannya. Manajer asal Prancis itu menyebut bahwa dia belum menemukan pemain yang tepat untuk timnya.

"Saya bisa mengembalikan pertanyaan Anda. Bisakah kami menang dengan pemain yang ada di lapangan hari ini? Itu bagi saya adalah pertanyaan yang sebenarnya. Dan saya katakan ya," sahut Wenger di situs resmi klub.

"Jika kami belum mengeluarkan uang, itu karena kami belum menemukan pemainnya. Saya bukan satu-satunya yang bekerja soal itu. Kami satu tim yang sedang mengerjakan itu."

"Kami siap membeli pemain jika kami menemukan pemain yang cukup bagus untuk kami. Itulah yang bisa kami katakan," lugasnya.

Moyes Sanjung Penampilan Rooney

Di tengah spekulasi masa depannya, Wayne Rooney yang tampil dari bench memperlihatkan performa impresif. Manajer Manchester United David Moyes tak ragu menyanjung pemainnya itu.

MU membuka Premier League musim ini dengan kemenangan meyakinkan atas Swansea City 4-1 di Liberty Stadium, Sabtu (17/8/2013). Wayne Rooney masuk di babak kedua menggantikan Ryan Giggs di menit ke-61.

Kehadiran Wayne Rooney langsung menciptakan efek buat The Red Devils. Penyerang internasional Inggris ini menyumbangkan dua assist atas dua gol terakhir MU yang dibuat Robin van Persie dan Danny Welbeck.

Seperti diketahui, situasi Rooney di klub masih tidak menentu. Bomber bertubuh gempal ini dikabarkan masih ingin hengkang namun MU bersikukuh tidak akan menjualnya.

Wayne Rooney tampil bagus saat masuk lapangan. Dia membantu tim meraih kemenangan, puji Moyes.

Dia membuat pergerakan bagus yang membuka peluang untuk Robin (Van Persie) memindahkan bola ke kaki kirinya dan bola terobosan dari dia ke Danny (Welbeck) sungguh bagus.

Tumpul di Depan dan Kerentanan Three-Guard System

Tim nasional Indonesia U-23 merebut kemenangan melalui gol tunggal Andri Ibo dalam laga friendly menghadapi Brunei Darussalam. Menguasai pertandingan hampir selama 90 menit, Garuda Muda seringkali membuang penguasaan bola di areal sepertiga lapangan akhir.

Maka tak heran gol kemenangan tim yang diarsiteki Rahmad Darmawan itu pun tercipta melalui Andri Ibo, seorang bek. Itu pun dengan memanfaatkan kemelut di depan gawang yang berawal dari bola mati sepak pojok, bukan permainan open play.

Bermain dengan pola 4-4-2 di awal pertandingan, Rahmad Darmawan menduetkan dua gelandang tengah David Laly dan Rizky Pelu di tengah. Sementara itu Okto Mainani didapuk di sayap kiri dan Ramdani Lestaluhu di sayap kanan. Syamsir Alam dan Aldaer Makatindu beRahmad Darmawanuet di depan dalam memimpin serangan, dengan Aldaer yang mengambil peran sebagai second striker.

Bermain Menyerang Lewat Sayap

Sebagaimana timnas senior ketika menang 2-0 atas Filipina, timnas U-23 juga tak menggunakan seorang gelandang bertahan murni dan menyerahkan kendali lapangan tengah pada Laly dan Pelu. Dengan penggunaan dua striker, dua sayap murni, serta Alfin Tuasalamony (bek kanan) yang kerap merangsek naik, terlihat Indonesia juga ingin bermain menyerang.

Rahmad Darmawan pun cukup berani dengan menginstruksikan Laly dan Pelu untuk terus bergerak ke arealpertahanan Brunei, serhingga tercipta jarak yang cukup jauh antara lini tengah dan kedua centerback. Bahkan, dengan formasi 4-4-2 ini Indonesia kerap melebarkan ruang permainan, terlihat dari jarak yang cukup renggang antara ketiga lini. Keputusan yang cukup wajar sebenarnya, mengingat lawan yang dihadapi adalah Brunai Darussalam.

Di babak pertama, Pelu lebih sering berfungsi sebagai pengatur ritme dan bergerak bebas menjadi pemantul umpan di tengah, sementara Laly jadi penghubung lini tengah dan lini depan. Pelu juga kerap bergerak ke sayap kanan dan membentuk segitiga dengan Alfin dan Ramdani.

Di 15 menit pertama, melalui kedua sayap inilah Indonesia memasuki areal sepertiga lapangan akhir. Tak ada satupun inisiasi serangan yang dimulai dari tengah. Namun, penguasaan bola di daerah ini tak berhasil dimanfaatkan dengan baik. Terbukti tak ada satupun percobaan ke arah gawang yang diciptakan pada periode waktu ini. Satu-satunya peluang datang ketika Okto menerima bola daerah, namun ia terkena jebakan offside.

Taktik Menukar Sayap

Perubahan pertama di kubu Indonesia datang melalui Ramdani Lestaluhu. Jika sebelumnya ia bergerak rapi menyisir sayap kanan dengan dibantu Alfin dan Pelu, maka semenjak menit ke-20 Ramdani bergerak semakin ke tengah, atau cutting inside. Ramdani juga jadi lebih sering menjemput bola dari bawah, sehingga Pelu bergeser kembali ke tengah.

Dengan cara ini, serangan Indonesia di area sepertiga lapangan akhir lebih merata, baik melalui kanan, kiri, atau tengah lapangan. Tapi, lagi-lagi, bola berhenti di luar kotak penalti. Crossing yang dilakukan Okto, ataupun umpan terobosan dari David Laly dan Aldair masih dengan mudah dipotong oleh barisan pertahanan Brunei.

Di menit 30 ke-atas, barulah perubahan selanjutnya datang, yaitu Rahmad Darmawan menukar Okto dan Ramdani. Ini juga dibarengi oleh Aldair yang turun berposisi sejajar dengan Okto dan Ramdani, sehingga Indonesia terlihat bermain dengan pola 4-2-3-1.

Namun, sebagaimana terlihat dari chalkboa Rahmad Darmawan di bawah, perubahan ini membuat serangan Indonesia menjadi terpusat di sayap kanan. Itu pun berjalan dengan tidak efektif. Okto yang jadi tumpuan di ujung kanan depan lebih sering membawa bola hingga ke garis ujung lapangan dan memberikan umpan cut-back, ketimbang memotong kedalam dan melakukan attempts.

Peran Aldaer

Satu catatan juga bisa diberikan pada Aldaer yang mengambil peran sebagai nomor-10, atau sebagai second striker pada pertandingan tadi. Entah dengan memberikan umpan, atau berusaha mencetak gol, bisa dikatakan Aldaer memiliki peran sentral dalam serangan Indonesia. Terlihat, dari 5 attempts yang dibuat Indonesia di babak pertama, 3 di antaranya melibatkan Aldaer. Di babak kedua, Aldaer juga berhasil memberikan umpan pada Fandi Eko yang sudah beRahmad Darmawaniri di depan gawang.

Satu kelebihan pemain ini dibandingkan dengan Syamsir Alam, ataupun striker lainnya, adalah kemampuannya mengendalikan bola, bahkan dalam ruang gerak yang sempit sekalipun.

Ini terlihat pada menit ke-36 saat ia berhasil menerima umpan lambung dari Alfin, sempat mengecoh satu bek Brunei, dan melakukan tendangan ke arah gawang.

Sayang sekali, pemain yang sering beroperasi dengan bebas di seputar kotak penalti itu belum menemukan tandem yang pas. Dengan kemampuan Aldaer memberikan through-ball, jika ia diduetkan dengan seorang poacher, mungkin Aldaer bisa jadi solusi bagi timnas untuk membongkar pertahanan tim-tim yang bermain defensive.

Dinamika di Babak Kedua

Dengan sifat pertandingan yang masih berupa seleksi, Rahmad Darmawan sendiri melakukan banyak pergantian pemain di babak kedua. Hanya Alfin, Aldaer, Pellu, Andri Ibo, dan Manahati Lestusen yang jadi pemain outfield yang tidak ditarik keluar oleh Rahmad Darmawan.

Di 15 menit pertama babak kedua, Rahmad Darmawan sendiri mengembalikan Okto ke posisi aslinya, dan menaikkan David Laly ke area sepertiga lapangan akhir. Dengan cara ini Indonesia terlihat seperti ingin memenuhi area pertahanan Brunei dengan pemain sendiri untuk mengurung Brunei. Dua orang striker akan selalu berada di kotak penalti menunggu umpan, sementara Laly menyambar bola-bola muntah dan melakukan drive dari tengah.

Skema ini berubah lagi di 15 menit terakhir dengan masuknya Syahroni, Fandi Eko, serta Yohanis Nabar. Serangan Indonesia, lagi-lagi, terpusat di sisi kanan permainan. Namun, dengan skema ini, Indonesia sendiri mampu menciptakan lebih banyak peluang.

Direpotkan Brunei

Di pertandingan ini Brunei hanya meninggalkan seorang striker di lini depan, yang perannya dijalankan oleh Adi Said. Namun duo centre-back Indonesia, yaitu Andri Ibo dan Manahati Lestusen, kerap kerepotan dalam menghadang pergerakan striker bernomor punggung 20 tersebut.

Brunei yang pada laga ini menggunakan formasi 4-4-1-1 dan menerapkan pola serangan balik dengan mengirimkan bola-bola long ball sukses merepotkan barisan pertahanan Indonesia meskipun dengan intensitas yang tidak terlalu banyak.

Terlihat bahwa Indonesia hanya menyisakan dua centre-back guna menghalau bola-bola long ball yang dialirkan langsung dari area pertahanan Brunei. Akibatnya, lini penyerangan Brunei mampu memberikan ancaman yang cukup membahayakan bagi pertahanan Indonesia.

Tak ayal, Adi Said sendiri mampu menghasilkan catatan 2 kali attempts yang prosesnya terjadi setelah ia berhasil melewati Andri Ibo. Menyadari hal tersebut, Andri Ibo lebih memilih untuk melakukan pelanggaran dibandingkan membiarkan pemain tersebut berhasil melewatinya.

Statistik menunjukkan bahwa Brunei mendapatkan kesempatan tendangan bebas di sepertiga area pertahanan Indonesia, setelah Adi Said dilanggar oleh Andri Ibo. Namun, dalam kondisi ini Indonesia cukup diuntungkan dengan finishing para pemain Brunei yang buruk dan terburu-buru.

Three-GuaRahmad Darmawan System Indonesia

Solusi pun diterapkan oleh Rahmad Darmawan dengan menginstruksikan pola three-guaRahmad Darmawan system di lini pertahanan Indonesia. Strategi dimana setiap Adi Said berhasil menguasai bola, 1 pemain akan mempressing pemain tersebut dan 2 pemain akan mengcover menjemput bola atau melakukan hadangan kembali apabila Adi Said mampu melewati pemain pertama yang menghadang.

Terbukti, strategi tersebut mampu berjalan dengan baik dan Adi Said pun hanya mampu melakukan 1 kali attempts setelah Indonesia menerapkan pola three-guaRahmad Darmawan system dalam pressing-nya. Attempts itu pun hanya dilakukan lewat kesempatan bola mati yang diraih oleh Brunei.

Sedangkan Mahati Lestusen dan David Laly bertugas untuk mengcover apabila bola lepas dari penguasaan, atau Adi Said berhasil melewati Andri Ibo.

Sistem tiga orang yang melakukan pressing ini sebenarnya memiliki kelemahan, yaitu adanya ruang yang ditinggalkan oleh tiga orang tersebut. Jika saja Razali cermat, ia bisa bergerak masuk menusuk kotak penalti saat Lestusen mendekati Adi Said.

Untungnya lawan yang dihadapi kali ini adalah Brunei. Akan jadi persoalan ketika menghadapi pemain-pemain tengah lawan lainnya bisa memanfaatkan luangnya ruang yang diberikan oleh ketiga pemain Indonesia yang kerap berebut melakukan pressing pada target-man Adi Said tersebut.

Premier League Jadi Habitat Alami Mourinho

Mourinho pernah sukses di Portugal bersama Porto, kemudian menyeberang ke Inggris dan menukangi Chelsea. Dari Chelsea, dia melanjutkan kariernya di salah satu raksasa Italia, Inter Milan, di mana dia mengantarkan klub tersebut meraih treble pada tahun 2010.

Sebagai seorang pelatih, Jose Mourinho terhitung sudah kenyang pengalaman dan pernah mencicipi empat liga berbeda. Mourinho menyebut Liga Primer Inggris sebagai habitat alaminya.

La Liga menjadi kompetisi berikutnya yang dicicipi Mourinho. Tiga tahun bekerja untuk Real Madrid, pria yang kini berusia 50 tahun itu memberikan tiga trofi.

Pada musim panas ini, Mourinho kembali dipercaya memanajeri Chelsea. Petualangan jilid keduanya bersama Chelsea akan resmi dimulai pada Minggu (18/8/2013) besok, ketika timnya menjamu Hull City di Stamford Bridge.

Saya melihat diri saya sebagai seseorang yang harusnya berada di kompetisi ini. Ini adalah kompetisi favorit saya, aku Mourinho. Saya bisa bilang begitu karena saya punya pengalaman di tiga negara lainnya, jadi saya dalam kondisi baik untuk mengatakan bahwa ini adalah kompetisi favorit saya dan negara favorit saya untuk bekerja. Saya pikir saya berada di habitat alami saya.

Saya ingin mengatakan kepada semua orang di negara ini yang pergi ke sepakbola setiap akhir pekan, saya adalah salah satu dari mereka. Saya mencintai negara sepakbola ini dan saya ingin mencoba memberikan sukacita kepada semua orang.

Saya mencintai sepakbola. Saya menantikan hitam putihnya sepakbola, ketidakpastian di setiap pertandingan, setiap hasil, siapa yang akan menang, siapa yang akan masuk empat besar? Saya mencintai itu, jadi mari kita pergi ke sana.

Mourinho mengatakan, dirinya yang sekarang berbeda dengan dirinya ketika pertama kali tiba di Stamford Bridge pada tahun 2004 silam. Dia mengaku sudah lebih matang.

Saya pikir saya lebih baik daripada sebelumnya. Pengalaman membantu kita untuk jadi lebih baik, khususnya para manajer. Kami tidak seperti para pemain, yang kadang-kadang terkena efek negatif perubahan usia. Saya cuma ingin dipandang sebagai seseorang yang memberikan segalanya untuk klub ini dan Premier League, ujarnya.

Saya ingin mengembangkan para pemain saya dan memberi kontribusi untuk klub saya, bukan hanya dalam cara yang egois, tapi juga untuk memberi klub sebuah kondisi yang bukan hanya untuk besok, tapi untuk jangka panjang.

Mourinho: City dan MU Juara Karena Tim Lain Alami Musim Buruk

Chelsea kembali menunjuk Mourinho sebagai manajer untuk menggantikan posisi Rafael Benitez yang kontraknya sebagai manajer interim tak diperpanjang.

Saat pertama kali menangani Chelsea dalam kurun wakti 2004-2007, Mourinho dikenal sebagai manajer yang kerap memberikan komentar yang bisa membuat kuping manajer rivalnya memerah.

Jose Mourinho sudah memulai komentar-komentar pedasnya menjelang bergulirnya Liga Inggris. Dia menilai Manchester United dan Manchester City bisa juara karena tim lain mengalami musim yang buruk.

Ciri itu tampaknya belum juga hilang dari kebiasaan Mourinho. Manajer asal Portugal itu sudah memulainya di awal musim 2013/2014.

Mourinho menyindir City sebagai juara Liga Inggris 2011/2012, serta MU yang memenangi trofi Premier League musim lalu.

Anda pikir Manchester United memenangi Premier League musim lalu karena mereka luar biasa? Saya tidak berpikir demikian, kandidat juara lainnya mengalami musim yang buruk," kata Mourinho.

Sama halnya setahun sebelumnya saat Manchester City memenangi gelar. Apakah mereka tim yang luar biasa? Saya tak sependapat.

Beberapa musim lalu, Anda melihat Arsenal yang fantastis, yang menang dengan rekor tanpa terkalahkan, Anda mempunyai Chelsea yang membuat rekor perolehan poin di Premier League. Anda melihat MU yang meraih double dengan musim yang luar biasa.

Juara di musim lain sungguh luar biasa, tapi, terutama di dua musim terakhir saya rasa tidak, tambahnya.

Ancelotti Belum Putuskan Siapa Kiper Utama Untuk Hadapi Betis

Madrid akan menjamu Betis di jornada pertama La Liga di Santiago Bernabeu, Senin (19/8/2013) dinihari WIB.

Carlo Ancelotti punya dua opsi di posisi kiper: Iker Casillas dan Diego Lopez. Untuk laga pembuka La Liga melawan Real Betis, pelatih Real Madrid itu belum memutuskan siapa yang akan dia turunkan.

Di musim lalu, posisi Casillas sebagai kiper utama Madrid sempat digantikan oleh Lopez. Kiper yang didatangkan dari Sevilla itu tampil baik untuk menggantikan Casillas yang dibekap cedera.

Namun di musim baru ini, siapa kiper utama Madrid masih menjadi tanda tanya. Keduanya dinilai Ancelotti sama-sama tampil baik saat pramusim. Untuk laga perdana melawan Betis, Ancelotti belum memutuskan siapa yang akan dia turunkan sebagai starter.

Saya masih belum memutuskan, saya akan melakukannya besok. Saya tidak akan mengumumkan starting line-up saya karena saya masih belum bicara dengan para pemain. Saya memilih untuk bicara dengan mereka lebih dulu dan kemudian kami akan menurunkan tim yang kompetitif.

Diego Lopez mulai bekerja pada 15 Juli dan Casillas pada 1 Agustus. Bukan perbedaan besar untuk penjaga gawang. Kedua pemain menjalani pramusim yang bagus dan bermain dengan baik. Iker tampil bagus melawan Chelsea, Diego melawan Inter. Ini bukan keputusan mudah bagi saya, ini normal. Sebagai pelatih, memilih pemain mana yang sebaiknya bermain adalah bagian tersulit dari pekerjaan saya," katanya.

Wayne Rooney Mengelak Saat Ditanya soal Spekulasi Masa Depannya di MU

Wayne Rooney enggan membahas spekulasi masa depannya di Manchester United. Maka ketika ditanya mengenai hal itu, ia menjawab cuma mau berkomentar tentang tim nasional Inggris.

Musim panas ini kelangsungan masa depan Rooney di Old Trafford terus diselubungi tanda tanya. Spekulasi berhembus kian kencang setelah kubu Chelsea menunjukkan keseriusan untuk merekrutnya.

Manchester United sendiri, melalui David Moyes selaku manajer baru, sejauh ini sudah terus-terusan menegaskan bahwa Rooney tidaklah dijual. Tetapi absennya Wayne Rooney dalam serangkaian laga pramusim MU sama sekali tidak membantu menyurutkan rumor.

Pasalnya, kendatipun Moyes menyebut bahwa absennya Wayne Rooney itu karena masalah fisik, pemain bersangkutan justru bisa turun bermain 65 menit ketika Inggris menghadapi Skotlandia dalam laga friendly internasional tengah pekan lalu.

Setelah ia turun bermain sebagai pemain pengganti untuk MU dalam kemenangan 4-1 atas Swansea pada laga pertama kedua tim di Liga Primer Inggris 2013-14, Wayne Rooney pun ditanya mengenai spekulasi tentang masa depannya di klubnya tersebut.

Aku di sini untuk bicara mengenai Inggris, jawab penyerang berusia 27 tahun itu.

Melanjutkan pembicaraan, Wayne Rooney menyatakan rasa frustrasinya akibat dilanda cedera. Ia pun berharap bisa terus menambah menit bermain guna mengembalikan kebugaran, khususnya agar ia bisa tampil oke buat Inggris di partai-partai kualifikasi Piala Dunia bulan September dan Oktober depan.

Anda selalu mengharapkan pramusim yang bagus, penting untuk melakukan itu, tapi aku mendapat cedera hamstring dan juga cedera di bahu jadi (pramusim) itu mengecewakan. Namun, aku harus mengatasinya dan aku sudah bekerja keras untuk membuat diriku bugar lagi.

Aku sudah absen dalam pramusim akibat dua cedera tapi aku bermain beberapa menit (lawan Skotlandia) dan semoga sekarang aku bisa lebih bugar. Aku kurang tajam, tapi semoga itu akan segera kembali lagi dengan tampil di sejumlah pertandingan.

Menurutku penting diriku bisa bermain. Semoga aku bisa tampil di laga-laga lain dan tentu saja itu akan membuatku lebih baik untuk kualifikasi Piala Dunia yang akan datang, tutur Wayne Rooney.